Memusatkan Perhatian Pada Kekuatan

Beberapa waktu lalu saya menerima pesan dari seorng teman yang isinya demikian, “Mas Eko, bagaimana menghadapi atasan yang selalu hanya melihat sisi negatif kita. Kalau kita melakukan kesalahan kecil saja, pasti akan marah dan mengeksplorasi kesalahan kita. Alih-alih membatasi pembicaraan pada kesalahan saat ini, malahan mengungkit-ungkit kesalahan-kesalahan sebelumnya. Saya sudah berusaha supaya tetap positif, tapi kepala jadi agak pening nih..ha..ha..ha…menahan diri mas.” Demikianlah salah satu keluhan yang saya terima dan mungkin juga pernah dialami oleh sebagian orang lainnya.

Sebagian orang memang ada yang memiliki kecenderungan memusatkan perhatian
pada kelemahan orang lain. Kalau kebetulan ia menjadi atasan atau manajer
misalnya, biasanya akan mudah marah ketika menemukan kesalahan yang
dilakukan oleh anak buahnya. Bagi mereka, inilah saat yang tepat untuk
menumpahkan kemarahan. Bahkan satu kesalahan kecil saja misalnya, bisa jadi
akan ditarik menjadi masalah besar. Akibatnya hal-hal poisitif seperti
prestasi, kekuatan maupun kelebihan anak buahnya akan tenggelam tidak
terlihat, karena tertutupi oleh kesalahan. Ibarat orang yang melihat sebuah
kain putih tetapi berfokus pada satu noktah kecil di atas kain putih
tersebut, sehingga mengabaikan keseluruhan kain yang notabene putih bersih
tersebut.

Setiap orang tentu memiliki kelemahan, kekurangan atau ketidaksempurnaan,
karena kita memang manusia yang jauh dari sempurna. Bukankah hanya Tuhan yang memiliki kesempurnaan. Karena itu kalau kita lebih berfokus pada kelemahan, kita hanya akan menghabiskan waktu untuk membahas kelemahan-kelemahan tersebut. Kalau kita hanya berfokus pada masalah, maka kita hanya akan melihat masalah dalam setiap kesempatan, bukan melihat kesempatan di dalam masalah. Pada akhirnya tidak akan ada kemajuan, karena hanya disibukan oleh masalah, kelemahan dankekurangan.

Sahabat, saya tidak sedang membahas apa jawaban dari pesan yang disampaikan teman saya diatas. Tetapi saya ingin menunjukan betapa pentingnya kita bisa memusatkan perhatian pada kekuatan orang lain. Sehingga ketika Anda menjadi pimpinan atau atasan, maka bukan hanya melihat kesalahan orang lain, tetapi mampu melihat nilai lebh dan sisi positif orang lian.

Karena, kalau kita belajar dari para professional yang sukses, pemimpin efektif atau pengusaha sukses, mereka bukanlah orang yang berfokus pada kelemahan orang lain, melainkan orang-orang yang selalu berfokus pada sisi kelebihan orang lain. Mereka adalah pribadi yang memiliki konsep diri positif, sehingga selalu memandang banyak hal yang datang dalam kehidupan melalui sikap positif. Mampu mengarahkan pikiran, sikap dan tindakan selalu ke arah sisi positif, sehingga dapat membentuk karakter pribadi positif.

Dalam bidang managemen misalnya, para manager dan pemimpin yang efektif
bukanlah orang yang memusatkan perhatian pada kelemahan orang lain,
melainkan mereka yang bisa memusatkan perhatiannya pada kekuatan orang lain. Memusatkan perhatiannya pada hal-hal positif dan kelebihan yang dimiliki oleh anggota organisasinya. Seorang guru manajemen Peter Drucker,
mengatakan: “Seseorang seharusnya tidak ditempatkan di posisi manajerial
jika visinya berfokus pada kelemahan anak buahnya dan bukan pada kekuatan
mereka.” Dengan demikian jelaslah bahwa untuk menjadi seorang manajer yang
hebat atau pemimpin yang efektif seseorang harus memusatkan perhatian pada
sisi positif dan kelebihan orang lain.

Untuk menjadi profesional unggul, manager yang hebat dan pemimpin yang
efektif kita harus mampu melihat nilai lebih orang lain dan mampu menyerap
segenap kekuatan orang lain yang ada dalam organisasinya. Kemudian mampu
menyatukan segenap kelebihan tersebut sehingga memiliki daya yang ampuh
untuk mencapai tujuan. Karena salah satu kunci manajemen yang efektif adalah membuat nilai lebh yang dimiliki setiap anggota organisasinya menjadi kekuatan yang efeketif. Inilah yang akan menjadikan kelemahan dan kekurangan yang ada menjadi tidak relevan lagi.

Fokus pada kelebihan atau nilai lebih menjadi prinsip yang mesti ditegakkan, kalau kita ingin meraih sukses dalam karir dan bisnis. Mengembangkan konsep diri positif merupakan hal yang harus dilakukan. Karena konsep diri positif akan memengaruhi pikiran, sikap dan tindakannya selalu positif. Pribadi yang berpikiran positif tidak akan menunjukkan kekawatiran atau ketakutan yang berlebihan. Pribadi yang memiliki konsep diri positif memiliki keyakinan tinggi dan tidak mudah menyerah sesulit apapun yang dihadapinya. Mereka mampu memanfaatkan sisi kekuatan dan kelebihan orang lain untuk memperoleh kontribusi terbaik. Dengan berfokus pada nilai lebih dan kekuatan, Anda dapat memperoleh kontribusi terbaik dari seseorang.

Salam Good Ethos | Eko Jalu Santoso

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *