KEBAIKAN STRATEGIS DAN EFISIEN

Sahabat yang beretos mulia,

Waktu terus berjalan tanpa sedetikpun berhenti. Bagi sebagian orang yang mengagungkan kehidupan dunia, waktu adalah uang. Time is money.

Bagi sebagian orang yang mengagungkan kebijaksanaan, waktu ibarat pedang. Ketajamannya akan melibas siapa saja yang tidak bisa memanfaatkannya.

Bagi para ahli kehidupan, waktu adalah hidup itu sendiri. Masih memiliki waktu berarti masih memiliki kehidupan.

Apapun pemahannya, intinya waktu adalah kesempatan. Bagi orang beriman waktu adalah kesempatan untuk melakukan kebaikan dan melakukan ibadah untuk bekal kehidupan yang panjang kedepan.

Sahabat, semakin bertambah usia kita, berarti semakin berkurang waktu hidup kita. Kesempatan melakukan kebaikan dan ibadah sebagai bekal kehidupan panjang ke depan semakin berkurang.

Karena itu, semakin bertambah usia perlu semakin pandai memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang strategis dan efisien.

Apa itu kebaikan strategis dan efisien. Yakni kebaikan yang membutuhkan tenaga dan waktu yang sama, tetapi memberikan nilai amal kebaikan dan pahala yang berlipat ganda.

Dalam soal ibadah misalnya, semakin bertambah usia kita, semakin rajin sholat berjamaah di mushola atau di masjid. Karena sholat berjamaah nilainya 27 derajat lebih tinggi dibandingkan dilakukan sendiri di rumah.

Demikian juga dalam mencari harta, bukan hanya berorientasi mengumpulkan harta banyak, tetapi mengutamakan harta yang berkah. Karena harta yang berkah itulah yang memberi kecukupan atau qona’ah dan nilai manfaat kebaikan bagi kita.

Demikian juga semakin memahami bahwa harta yang benar-benar menjadi milik kita bukan yang kita kumpulkan, melainkan yang kita shodaqohkan atau diamalkan dijalan kebaikan. Karena itu semakin bertambah usia, semakin banyak shodaqoh dan infaqnya.

Dalam hal ilmupun demikian. Semakin bertambah usia tentu semakin banyak ilmu dan pengalaman yang kita miliki. Jangan hanya disimpan untuk diri sendiri. Bagikan ilmu dan pengalaman yg kita miliki untuk kemanfaatan orang lain. Melalui sharing, berbicara, seminar, mengajar atau melalui tulisan. Kalau pandai munulis, tulislah ilmu yang bermanfaat menjadi buku, agar tersebar luas dimanfaatkan banyak orang. Karena ilmu yang bermanfaat itulah yang akan menjadi amal yang mengalirkan pahala berlipat.

Sahabat, tentu masih banyak kebaikan strategis dan efisien yang lainnya. Karena itu pandailah memanfaarkan kesempatan dengan melakukan kebaikan strategia dan efisien.
Demikian inspirasi dari saya Eko Jalu Santoso.

Salam Etos Mulia,
Eko Jalu Santoso | Cibubur 28.10.2018.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *